LITERASI 11 : SEJARAH TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)

 

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, ada satu institusi yang memiliki peran krusial dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sejak proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, TNI telah bertransformasi dari organisasi yang dibentuk secara mendesak menjadi angkatan bersenjata yang profesional dan terlatih.

Perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan tidak lepas dari latar belakang yang penuh liku-liku. Dalam menghadapi ancaman kembali dari penjajah (Belanda), rakyat Indonesia menyadari pentingnya membentuk kekuatan bersenjata yang dapat menjaga dan melindungi kemerdekaan yang baru diraih.

Pada 22 Agustus 1945, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dalam sidangnya membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR), sebuah organisasi yang terdiri dari mantan anggota PETA (Pembela Tanah Air), Heiho, dan laskar rakyat. BKR tidak sepenuhnya berfungsi sebagai tentara nasional, melainkan lebih sebagai badan keamanan lokal yang bertugas menjaga ketertiban di masing-masing wilayah.

Pada 5 Oktober 1945, BKR berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian TKR diubah lagi namanya menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer internasional. Pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya TNI sebagai tentara reguler dan badan-badan perjuangan rakyat. Di waktu yang bersamaan TNI harus menghadapi masalah baik dalam maupun luar negeri. Salah satunya menghadapi agresi militer Belanda.

Pada 1962 merupakan bagian penting dari sejarah TNI. Karena upaya menyatukan organisasi angkatan perang dan kepolisian negara menjadi organisasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Sayangnya pergolakan politik yang terjadi di Indonesia pada 1998 berdampak pada ABRI. Secara internal TNI telah melakukan berbagai perubahan yang signifikan, seperti pemisahan Polri dari ABRI yang telah menjadi keputusan pimpinan ABRI sebagai transformasi awal dan tidak lagi terlibat dalam politik praktis.

TNI, sebagai lembaga pertahanan utama negara, terdiri dari tiga matra: TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), dan TNI Angkatan Udara (AU). Dalam konteks militer, matra mengacu pada bidang operasi atau lingkungan tempat angkatan bersenjata tersebut beroperasi, baik di darat, laut, maupun udara.

TNI Angkatan Darat bertanggung jawab untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah daratan Indonesia. AD memiliki tugas utama dalam melindungi wilayah perbatasan darat dari ancaman eksternal serta menjaga stabilitas dalam negeri. Selain tugas-tugas militer, TNI AD juga terlibat dalam penanganan bencana alam dan penanggulangan konflik di dalam negeri. Peran TNI AD sangat vital dalam menjaga wilayah perbatasan yang kerap menghadapi ancaman kelompok bersenjata atau separatis.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memerlukan kekuatan laut yang kuat. TNI Angkatan Laut bertugas untuk melindungi perairan Indonesia, termasuk menjaga keamanan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan jalur-jalur pelayaran strategis. TNI AL memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga laut dari ancaman invasi asing serta mencegah kejahatan maritim, seperti penangkapan ikan ilegal dan pembajakan. Kekuatan TNI AL sangat penting dalam menjaga stabilitas perairan Indonesia yang kerap menjadi jalur utama perdagangan dunia.

TNI Angkatan Udara bertugas menjaga ruang udara Indonesia dari segala bentuk ancaman, termasuk pelanggaran wilayah udara oleh pesawat asing. Selain tugas utamanya dalam pertahanan udara, TNI AU juga berperan penting dalam operasi kemanusiaan, seperti evakuasi korban bencana melalui jembatan udara.

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 menegaskan pentingnya modernisasi armada TNI AU untuk menghadapi ancaman teknologi canggih, seperti serangan siber dan serangan elektronik. Maka dari itu, penguatan kemampuan pertahanan udara menjadi semakin krusial dalam menjaga kedaulatan nasional. 



Komentar

  1. Saya sangat senang belajar bahasa indonesia karena dapat memberikan informasi tentang sejarah indonesia dan kearifan lokal masyarakat indonesia

    BalasHapus

Posting Komentar