LITERASI 2 : W.R. SUPRATMAN, SANG PENCIPTA LAGU INDONESIA RAYA

 

Pelaksanaan : Senin, 25 Agustus 2025

Pilihlah salah satu temanmu untuk membacakan informasi berikut di depan kelas !

W.R. Supratman lahir pada hari Jumat tanggal 19 Maret 1903 di Purworejo, Jawa Tengah. Ayahnya adalah Sersan Jumeno Senen, merupakan tentara KNIL dan juga seorang pendeta. W.R. Supratman memiliki enam saudara, 1 saudara laki-laki dan sisanya saudara perempuan.

W.R. Supratman sempat mengikuti ujian Klein Ambtenaar Examen dan lulus menjadi calon pegawai rendahan. Setelah itu, melanjutkan lagi pendidikannya di Normaalschool atau Sekolah Pendidikan Guru saat itu. Akhirnya, menjadi guru di Sekolah Angka 2 sampai memperoleh ijazah.

W.R. Supratman tumbuh di keluarga musisi. Ia mulai berkecimpung di dunia musik saat kakak iparnya, W.M. Van Eldick memberinya kado sebuah biola saat ulang tahunnya yang ke 17. Ia dan kakak iparnya pun akhirnya mendirikan grup jazz dengan nama Black And White.

Rupa kondisi bangsa berhasil mendesak dan menarik perhatiannya untuk ikut andil dalam bidang politik, seperti pelbagai pidato dan bacaan politik. Terutama WR Supratman sangat gemar membaca Koran Pemberita Makasar.

Pengetahuan politiknya pun akhirnya membuat WR Supratman memiliki hasrat untuk menciptakan lagu kebangsaan. Ia sempat mengalami kesulitan saat menulis lagu kebangsaan karena merasa pengalaman politiknya belum cukup. Akhirnya ia pun melibatkan diri dalam perjuangan dan bertemu oleh para tokoh-tokoh pergerakan.

W.R. Supratman kemudian bergabung dengan Surat Kabar Sin Po yang membuat kehidupan ekonominya membaik. Di sana ia menjadi lebih dekat dengan tokoh-tokoh pergerakan, seperti Sumarno, M. Tabrani, Bahder Djohan, Paul Pinontoan, dan Sumarto

Dari situlah WR Supratman memiliki ide untuk membuat lagu “Indonesia Raya” dengan inspirasi “Cita-cita satu nusa, satu bangsa yang digelari Indonesia Raya.” Sebagai wartawan, ia ditugaskan untuk meliput Kongres II pada 28 Oktober 1928 di Batavia. Namun kali ini W.R. Supratman tidak ingin hanya menulis berita, tetapi ia berinisiatif untuk menyanyikan lagu ciptaannya.

Selebaran salinan lagu Indonesia Raya ia sebar kepada para pemimpin organisasi pemuda. Akhirnya W.R. Supratman mendapat izin dari Sugondo untuk menyanyikannya saat jam istirahat.

Namun karena keraguan Sugondo setelah membaca lirik lagunya yang sangat lugas, ia khawatir pemerintah dapat memboikot acara kongres. Oleh sebab itu Sugondo hanya mengizinkan WR Supratman membawakannya dalam instrumen biola saja.

Itulah saat pertama kali lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan mendapat sambutan hangat para penonton. Lirik dan notasi lagu Indonesia Raya kemudian pertama kali diterbitkan di edisi 10 November 1928 Surat Kabar Sin Po dengan jumlah 5.000 eksemplar. Dari terbitan Surat Kabar Sin Po, judul lagu semula “Indonesia” menjadi “Indonesia Raja” yang sekarang dikenal Indonesia Raya.

Berikutnya, Indonesia Raya dinyanyikan pada pembubaran panitia kongres kedua di bulan Desember 1928 dengan iringan paduan suara. Selanjutnya, Indonesia Raya dibawakan pada acara pembukaan Kongres PNI 18 hingga 20 Desember 1929. Kepopuleran lagu Indonesia Raya pun semakin luas hingga membuat pihak Belanda khawatir jika lagu tersebut dapat membangkitkan semangat kemerdekaan. Karena keresahan Belanda itulah akhirnya pada tahun 1930 lagu Indonesia Raya dilarang untuk dinyanyikan di acara apapun. Alasannya, dapat mengganggu ketertiban dan keamanan. Tidak hanya dilarang, W.R. Supratman juga mendapat ancaman, bahkan ia sempat ditahan dan diintrogasi atas lirik lagu yang ia buat (merdeka, merdeka, merdeka).

Setelah keluar dari tahanan itu WR Supratman jatuh sakit. Kondisi tersebut membuat pemerintah Belanda senang. Karena kondisinya yang semakin memburuk, tepat pada tanggal 17 Agustus 1938 WR Supratman Wafat di usia ke-35 tahun. Tak disangka hari wafatnya pada akhirnya bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia 7 tahun kemudian.

Tugas Literasi :

  1. Tulis di buku literasi informasi penting pada teks yang dibacakan temanmu !
  2. Apa saja yang dapat kamu teladani dari kisah hidup W.R. Supratman? Jelaskan!  

Komentar